Friday 12 February 2016

Syarat Media Pemeliharaan Cacing Tanah

Syarat Media Pemeliharaan Cacing Tanah


Untuk mengoptimalkan produktivitas cacing tanah yang dibudidayakan, maka media pembudidayaan cacing tanah perlu dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai atau hampir sama dengan habitatnya dialam bebas. Agar media bisa seperti habitat tersebut, media pemeliharaan setidaknya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.

a. media harus menggunakan bahan organik berserat yang sudah terfermentasi sempurna, serta tidak mengeluarkan gas dari hasil proses pembusukan yang tidak disukai oleh cacing tanah. waktu yang diperlukan untuk fermentasi berfariasi, tergantung bahan organik yang digunakan, pada umumnya proses fermentasi membutuhkan waktu antara 7-14 hari. bahan yang digunakan biasanya adalah onggok aren, bekas gergrajen, kotoran ternak, jerai, dll.

b. media sebaiknya mempunyai suhu lingkungan antara 15-25 derajat. hal ini bertujuan agar media ternak cacing tanah tersebut bisa mendukung aktivitas metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi cacing tanah.

c. media pemeliharaan harus mempunyai kelembapan (kandungan air) antara 15-30%. semakin tinggi kandungan air dalam media maka kelembapan semakin tinggi pula, apabila kelembapan media pemeliharaan semakin tinggi maka cacing tanah akan terlihat memucat dan kemudian mati. dan sebaliknya jika kelembapan terlalu kering maka cacing akan kekurangan oksigen dan cairan, dan cacing akan kering serta susah untuk makan karena terlalu keras, sehingga cacing mati.

d. media harus mempunyai tingkat keasaman (pH) 6,5-7,2, karena cacing tanah akan bisa bereproduksi dengan baik apabila dalam kondisi lingkungan sedikit asam hingga mendekati netral yaitu antara 6,5-7,2. hal ini disebabkan karena dalam kondisi seperti itu kandungan bahan organik dan unsur hara dalam media dapat dicerna oleh cacing.

e. media pemeliharaan cacing harus kaya bahan organik dan unsur hara, karena bahan organik dan unsur hara tersebut adalah sebagai makanan pokok cacing tanah. sumber bahan organik juga bisa didapatkan dari sampah organik atau serasah daun-daun, sayuran, ampas tahu, serbuk kayu, dan kotoran ternak yang sudah terfermentasi sempurna.

f. media cacing tanah harus gembur, lunak, tidak panas, dan tidak mudah padat supaya mudah terurai atau dicerna cacing. lingkungan yang gembur juga bisa menjaga porositas sarang, menjaga ketersediaan oksogen, dan sirkulasi oksigen di dalam.

g. media harus mempunyai daya serap air yang tinggi sehingga tidak mudah menjadi kering dan kehilangan tingkat kelembapan.

h. media harus steril dari bahan-bahan yang mengganggu pencernaan cacing, bahan-bahan tersebut diantaranya adalah, sabun dan bahan kimia, bahan yang mengeluarkan bau-bau tajan (seperti minyak atsiri, daun mentol, daun kayu putih, daun pinus, daun suren, daun cengkeh, daun dan kulit jeruk, daun kemangi), tanin, garam, gula, dan pestisida.



lihat juga:
cara budidaya cacing tanah
ternak cacing tanah
budidaya cacing tanah
perawatan cacing tanah

Monday 1 February 2016

Nilai Ekoknomis Ternak Cacing Tanah

Nilai Ekoknomis Ternak Cacing Tanah


Budidaya cacing tanah memang hal yang sedikit menjijikkan bagi orang-orang awam, akan tetapi pada dasarnya budidaya cacing tanah ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. banyak manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari cacing tanah, baik untuk kesehatan, pakan ternak, kesuburan tanah untuk tanaman, dll. Berikut secara ringkas, untuk pertimbangan secara ekonomis, nilai lebih dari budidaya cacing tanah:

a. Usaha ini bisa dijalankan dengan modal yang relatif kecil atau dengan modal pas pasan. Hal ini dikarenakan, tempat pemeliharaannya bisa menggunakan berbagai bahan yang ada, murah harganya, dan mudah didapat. Misalkan, dengan menggunakan bambu-bambu bekas, papan bekas, karung bekas, dsb, dan medianya memakai bekas grajen, onggok aren dll.

b. Sangat cocok untuk wirausahawan pemula atau orang yang baru mencoba-coba menjalankan agribisnis, karena usaha ini bisa dilakukan dengan modal yang relatif kecil dan mempunyai resiko yang sangat rendah.

c. Sistem pemeliharaannya juga relatif mudah, bisa dilakukan oleh siapa saja asal ada kemauan, dan tidak begitu menyita waktu. Cara memelihara cacing tanah bisa dikatakan mudah untuk dipeajari, sehingga mudah untuk ditiru dan dijalankan oleh siapa saja. Selain itu, rutinitas pemeliharaan sehari-harinya tidak begitu menyita waktu, sehingga bisa dijadikan bisnis sambilan yang tetap bisa memberikan pendapatan yang relatif besar.

d. Untuk pakan cacing mudah didapatkan dan harganya relatif murah. Pakan untuk memelihara cacing bisa dengan memanfaatkan limbah organik seperti limbah penggergajian kayu, ampas tahu, serasah atau dedaunan atau sayuran yang membusuk, ataupun kotoran hewan ternak yg sudah terfermentasi.

e. Lebih cepat dipanen dan bisa dipanen berulang ulang, karena masa pemeliharaan cacing tanah memang relatif singkat, yaitu bisa dipanen ketika umur 2,5-3 bulan semenjak bibit diternakkan.
Melihat masa panen yang cukup singkat ini, para pembudidaya cacing tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mengambil cacingnya, juga bisa merekayasa supaya dapat melakukan pemanenan berkala sesuai keinginan, bisa setiap hari, beberapa hari, atau kapan saja. Caranya dengan membuat banyak kandang dengan waktu pebibitan yang berbeda beda.

f. Permintaan pasar dan keuntungan yang cukup tinggi dan besar. Harga jual cacing tanah dipasaran memang terbilang fluktuatif. Sekalipun itu tingkat permintaan pasar dikatakan sangat tinggi dan stabil. Di pasar masih sangat terbuka dikarenakan ketersediaan barang di pasaran masih dibawah angka permintaan pasar, terutama dari industri obat dan pakan ternak. Selain itu, Jangkauan pasar sangat luas, baik dari dalam negeri hingga ke luar negeri.

g. Membudidayakan cacing tanah tidak menghasilkan limbah yang berbahaya dan jumlahlimbahnya tidak begitu banyak, akan tetapi malah bermanfaat untuk tanaman, dan bisa dijual untuk pupuk organik tanaman.