Klasifikasi dan diskripsi cacing tanah

Klasifikasi dan diskripsi cacing tanah

cacing tanah seperti yang banyak dikenal masyarakat yang menempati bagian permukaan tanah yang lembab termasuk dalam hewan tingkat rendah karena tidak memiliki tulang belakang (avertebrata).
Cacing tanah termasuk dalam filum Annelida atau hewan beruas ruas atau ber gelang. cirinya adalah bertubuh simetris bilateral, silindris memanjang, bersegmen segmen sekitar 115-200 segmen, dan pada permukaan bagian tubuhnya terdapat sederetan sekat atau dinding tipis, selain itu tidak memiliki alat gerak dan tidak memiliki mata. cacing bergerak dengan menggunakan otot longitudinal dan otot sirkular yang kekuatannya bisa menggerakkan 40-50 kali berat tubuhnya. untuk mempermudah pergerakannya cacing tanah memproduksi lendir yang membuat tubuhnya menjadi licin.

pada tubuh cacing tanah terdapat seta, yaitu beerupa rambut pendek yang relatif keras dan mempunyai daya lekat yang tinggi. seta inilah yang membuatnya bisa melekat pada setiap benda yang dihinggapinya.

habitat cacing tanah hidup dan berkembang biak di tempat yang lembab dengan suhu sekitar 15-25 deraat celcius. cacing tanah merupakan hewan nokturnal yaitu aktivitas hidupnya lebih banyak dilakukan pada malam hari dan pada siang hari istirahat. cacing tanah juga merupakan hewan fototaksis negatif, artinya cacing tanah selalu menghindar dari cahaya, dan bersembunyi di dalam tanah.

cacing tidak memiliki alat pernafasan khusus, namun cacing bernafas dengan menggunakan permukaan tubuh dengan kulitnya. sistem reproduksi cacing tidak seperti hewan lainnya, cacing tanah merupakan hewan hermaprodit, yang memiliki kelamin jantan dan betina dalam satu tubuhnya. meskipun begitu, untuk bereproduksi mereka harus melakukan perkawinan silang, karena tidak bisa melakukan kawin sendiri. alat perkembang biakan cacing tanah adalah klitelum, yaitu yang terlihatt seperti cincin dari bagian atas tubuhnya, yang terletak pada segmen 26-32. warnanya lebih terang dibandingkan bagian tubuh lainnya.